Forza Juventus

Minggu, 11 April 2010

Bukti Baru Calciopoli

Foto: Serie A/Ist

MILAN - Kasus skandal pengaturan skor atau akrab disebut Calciopoli yang telah terkubur selama empat tahun ke belakang, kemungkinan besar bakal kembali dibuka. Ini tak lepas dari dipublikasikannya hasil penyadapan telepon yang dilakukan Inter Milan dan AC Milan pada 2006 silam. Wow..

Seperti diketahui, terkuaknya skandal Calciopoli pada 2006 lalu memunculkan Juventus sebagai tersangka utama. Namun transfer guru Bianconeri, Luciano Moggi berusaha mempertahankan posisi, dan menyebut bila dirinya bukan satu-satunya aktor skandal Calciopoli. Moggi menyebut, dua rival Juve, Inter dan Milan dan beberapa klub lain juga terlibat.

Dalam pernyataannya, Moggi menyebutkan nama-nama yang menurutnya terlibat. Mereka adalah presiden klub Inter, Massimo Moratti, mantan direktur Inter, Giachinto Facchetti (alm), wakil presiden AC Milan Adriano Galliani dan juga Luciano Spalletti yang saat itu masih menukangi Udinese. Moggi menyebut keempat orang ini juga terlibat dalam urusan pengaturan pertandingan, dengan menelepon penunjuk wasit Paolo Bergamo dan mantan penunjuk wasit Perluigi Pairetto.

Dalam transkrip hasil penyadapan telepon yang terjadi pada 11 Februari 2005 silam, Sportmediaset.it, Minggu (11/4/2010) melaporkan bahwa telah terjadi pembicaraan antara Facchetti dan Pairetto yang tengah berencana mengatur pertandingan Coppa Italia.

Pairertto: “Nanti saya akan berbicara lagi dengan Anda, tapi ingatkan ya. Anda tahu hal ini bersifat rahasia, tak ada satupun yang tahu tentang ini…”

Facchetti: “Iya, iya, saya setuju.”

Pairetto: “Ini hanya tentang kita.”

Dalam transkrip lain yang dipublikasikan Il Secolo XIX, tertanggal 10 Januari 2005, Bergamo berbicara dengan Moratti dan memberitahunya bahwa ia telah menunjuk wasit dan ofisial yang bagus untuk memimpin jalannya pertandingan Inter kontra Bologna di Coppa Italia. Dalam pertandingan tersebut, Inter pun menang 3-1.

Bergamo: “Melihat tak adanya drawing (undian) untuk menunjuk wasit, tapi semuanya telah diatur. Saya telah menunjuk Gabriele, dan dia akan didampingi dua asistennya yang juga sangat bagus…”

Moratti: “Oke..”

Bergamo: “Kami ingin memberikan Anda pemandangan yang bagus (soal hasil pertandingan)…”

Moratti: “Iya, iya…”

Bergamo: “Facchetti mengatakan ‘iya, kami setuju..”

Moratti: Oke, Rabu nanti saya akan ke sana dan menemuinya sebelum pertandingan.”

Bergamo: “Dia akan senang dengan hal ini.”

Moratti: “Saya akan pergi ke sana dan mengatakan halo.”

Moratti: “Dia akan sangat senang bila Anda menyapanya (Facchetti).”

Moratti: Terima kasih. Rabu nanti saya akan datang, dan jika dibutuhkan, saya akan pergi menemuinya sebelum pertandingan.”

Menurut transkrip lain yang diekspos Il Corriere dello Sport, Bergamo Bergamo membicarakan hasil 1-1 antara Inter lawan Chievo Verona dengan Facchetti. Mereka juga membicarakan gol Christian Vieri (masih berkostum Inter) yang dianulir oleh hakim garis Ricci. Bergamo berjanji, hal tersebutr takkan terulang karena dia yang akan menentukan wasitnya.

Bergamo: “Hai Giancinto (Facchetti).”

Facchetti: “Hai Paolo, saya ingin menyapa Anda sekaligus menganalisa apa yang terjadi pada pertandingan Minggu, kemarin. Saya tidak tahu bila Moratti datang dengan cerita wasit seperti ini.”

Bergamo: “Tidak, tapi jangan khawatir, presiden (Moratti) hanya ingin berbicara dan itu dilakukan karena ia merasa perlu membicarakanya.”

Facchetti: “Iya, tapi itu Ricci yang membuat kesalahan. Dan Paparesta (wasit) membuat keeputusan (membatalkan gol Vieri).”

Bergamo: “Tapi, saat presiden bersikukuh dia benar, dia tidak memberikan alibi yang tepat untuk sang pemain (Vieri).”

Facchetti: “Ya, benar, itu faktanya.”

Bergamo: “Mengerti? Apa yang bisa dilakukan Paparesta? Ricci melakukan kesalahan… faktanya, Paparesta memimpin laga dengan baik. Dia telah mempersiapkan pertandingan dengan baik, tapi sayangnya…”

Facchetti: “Tak ada, kami memiliki Palanca (wasit) malam ini.”

Bergamo: “Anda akan melihat, dia akan memimpin pertandingan. Tunggu dan lihat saja, ini akan menjadi pertandingan bagus.”

Tak hanya kubu Inter yang bekerjasama dengan Bergamo untuk mengatur pertandingan. Wakil presiden AC Milan Adriano Galliani juga sempat menghubungi Bergamo, setelah Milan dikalahkan Juventus 0-1 pada 8 Mei 2005. Diketahui, laga itu merupakan penentuan gelar scudetto dan Juventus akhirnya memenangi gelar di akhir musim.

Dalam pembicaraan telepon tersebut, Galliani mengeluh karena pertandingan tak berjalan seperti yang direncanakan.

Bergamo: “Halo?”

Galliani: ”Halo, ini Galliani.”

Bergamo: “Halo bagaimana kabar Anda?”

Galliani: “Saya mencari Anda kemarin malam (seusai pertandingan), tapi Anda sibuk.”

Bergamo: “Saya belum pulih dari pertandingan antara Milan-Juventus. Ini menimbulkan trauma dan meninggalkan tanda di keluarga saya. Kami pikir semuanya, tapi…”

“Galliani: “Kita juga, kita juga.”

Bergamo: “Kami pikir segalanya tidak berjalan sebagaimana mestinya, sesuatu telah berjalan buruk, buruk. Pertandingan itu bisa saja berakhir imbang…”

Galliani: “Jika hasilnya (lawan Juve) imbang, kami mungkin bisa menang lawan Lecce (pertandungan berakhir 2-2), karena kami takkan menyerah. Bila kami bisa imbang lawan Juve, maka kami mungkin akan memimpin klasemen, sebab Lecce adalah lawan yang mudah dan kaim jelas bisa mengalahkan mereka.”

Lebih lanjut, bukti yang terbongkar di Naples beberapa waktu lalu ini menyeret Luciano Spalleti yang saat itu masih menukangi Udinese. Spalletti diketahui sempat mengadakan pembicaraan dengan Bergamo sebelum pertandingan Udinese kontra Sampdoria yang berakhir imbang 1-1.

Bergamo: “Penting bagi Anda untuk bertanggung jawab penuh.”

Spalletti: “Tidak, saya tida terlalu termotivasi. Pada dasarnya, seperti yang Anda katakan dengan, mari katakan, supervisi, transparansi, mencoba mengirimi kami… Seperti yang Anda tahu, seperti yang biasa Anda lakukan."

Bergamo: “Lihat, saya katakan pada Anda bahwa setelah menit terakhir, saya telah menentukan asisten wasit yang akan memimpin jalannya laga. Anda akan mendapatkan Pisacreta yang sangat bagus dan Griselli dari Livorno yang juga nomor satu. Bagaimanapun, Anda dilindungi dengan baik. Dan tentang hasil seri, Anda bisa melihat siapa wasit internasional yang telah kami berikan.”

Spalletti: “Bagus.”

Bergamo: “Saya berharap Anda beruntung. Kami akan melakukannya. Good luck.

Menanggapi bukti baru yang memungkinkannya kembali dibukanya kasus Calciopoli 2006, Galliani enggan memberikan komentar saat ditanya wartawan terkait bukti baru ini, Jumat kemarin. Namun, pada sehari berselang, Il Corriere Dello Sport, melaporkan bila Moratti akan mengambil tindakan untuk mempertahankan diri dari bukti-bukti yang terdapat di Naples, saat FIGC menggelar sidang untuk mendengarkan pernyataan para tersangka pada 13 April mendatang, sebelum memutuskan apakah kasus ini akan kembali dibuka atau tidak.

Sumber : okezone.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar



 

© Copyright by nO wAr | Template by BloggerTemplates | Blog Templates at Fifa World