
Foto: Luciano Moggi/Getty Images
TURIN - Luciano Moggi bersiap melakukan serangan balik terkait skandal Calciopoli yang sempat membuatnya menderita selama empat tahun terakhir. Mantan transfer guru Juventus ini mengaku siap membuktikan bahwa pihaknya sama sekali tidak bersalah saat itu.
Diketahui, pada 2006 lalu Juve dan Moggi harus menerima hukuman berat dari FIGC akibat melakukan pengaturan pertandingan pada 2005/2006 silam. Akibat perbuatan tersebut, Juve harus terdegradasi ke Serie B dan gelar scudetto yang diraihnya musim tersebut dicopot dan dilimpahkan ke Inter Milan yang saat itu terbukti tak terlibat.
Namun kini, kondisinya jadi terbalik, di mana Inter disebut-sebut sebagai dalang utama skandal Calciopoli pada 2006 silam. Hal ini semakin diperkuat dengan dibeberkannya bukti penyadapan telepon yang dilakukan presiden klub Massimo Moratti dan mantan direktur Inter, Giacinto Facchetti (alm) dengan penunjuk wasit Paolo Bergamo dan Perluigi Pairetto.
Dalam sidang yang akan digelar di Naples Selasa pagi waktu setempat (besok), FIGC memanggil Moggi untuk mendengarkan pembelaannya. Moggi sendiri masih bersikukuh bila scudetto yang diraih Juve pada 2006 lalu itu murni berasal dari lapangan bukan karena aksinya melobbi sejumlah penunjuk wasit.
“Dalam sidang di Naples, kami akan membuktikan bahwa kami tidak pernah melakukan hal itu. Dan Juventus juga memenangkan gelar scudetto dengan kualitas yang mereka tunjukkan di lapangan. Wasit adalah manusia, jadi wajar bila mereka pernah melakukan kesalahan,” papar Moggi membantah tudingan Juventus dibantu wasit saat memenangi gelar tersebut.
“Saya katakan, semua orang tidak bersalah, karena itu (menghubungi wasit) merupakan hal yang biasa. Dan penunjuk wasit itu merupakan orang yang sama yang meminta kami untuk menghubungi mereka,” tambahnya.
“Setiap oang menelepon orang lainnya,” tandasnya sebagaimana dikutip Gold Sport, Senin (12/4/2010).
Terlepas dari pernyataan yang dilontarkan Moggi ini, kebenaran dari kesimpang-siuran kabar skandal Calciopoli ini akan terbongkar dalam waktu dekat. Menurut kabar sebelumnya, pihak FIGC akan mengadakan sidang pengakuan setiap pihak yang terkait hingga 13 April, untuk kemudian memutuskan apakah skandal ini kembali dibuka atau tetap ditutup.
Sumber : okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar